1.12.14

Me, Nisa, and 8 Years that Still Count

Seperti janji saya disini, yaitu bikin postingan tentang betapa so-sweet-nya saya dan Nisa. So, setelah sekian lama dan galau buat menyusun kata-kata.... this is it. A post about Me, Nisa, and 8 years that still count. Here we go...

Udah hampir 8 tahun berlalu sejak saya kenal Nisa pada awal masuk SMA. Lebih tepatnya, 3 tahun sekelas saat SMA, 3 tahun LDR (Nisa kuliah di Jakarta, saya kuliah di Malang), 1 tahun liburan bareng di Malang, dan 1 tahun LDR lagi (Nisa balik ke Jakarta, saya masih di Malang). Selama itu juga, banyak banget hal yang kita lalui bareng, senang maupun susah.
"Kadang, kita nggak butuh orang lain buat mengerti. Because somehow, we just need to be accepted".
Mungkin quote diatas yang awalnya membuat saya dan Nisa jadi dekat. Ya, both of us were just need to be accepted. Orang sering melihat kita sebagai dua orang yang introvert, dingin, cuek, dan punya-dunia sendiri.


Di kenyataannya, kita nggak sepenuhnya introvert. Kita cuma berprinsip bahwa menceritakan masalah pribadi ke orang yang salah hanya akan membuat semuanya berantakan. We're not cold-hearted, we just have a hard time to show how much we care. Mungkin itu juga yang sering bikin orang lain salah paham.  Kita nggak se-dingin dan se-cuek yang dipikirkan orang. Meskipun, yah... kita jarang banget bilang : say, beb, I love you~or melakukan banyak hal "mesra"~just like the other girl-besties did. 
In fact, we're not the type of person who "say it by words". But if we really care, we make a big effort~even without saying anything.
Continue reading Me, Nisa, and 8 Years that Still Count

21.11.14

Psychoperation#2 with Mocca

Beberapa bulan lalu, saya melihat poster ini di salah satu banner iklan. Saat itu, saya  kepikiran buat nonton acaranya. Because...It's Mocca. Ya, saya emang bukan fans berat yang ikutan fan base-atau-semacamnya, but I do love their songs. 


Kesibukan yang menggunung membuat saya melupakan rencana itu, sampai kemarin seorang teman update status di facebook bahwa ada 2 tiket Mocca yang mau dia berikan secara gratis. Wow, saya yang mendadak ingat rencana itu lalu memutuskan buat take the chance. 
Continue reading Psychoperation#2 with Mocca

16.11.14

LovemBEr BErsemi Kembali

Halo, Blogger energy...

It has been a very long long time. Kayaknya udah berbulan-bulan saya menghilang dari peredaran. Well, the fact is...saya nggak benar-benar menghilang. Setiap hari, saya selalu nengok wall BE, lalu baca postingan promo, menyimak setiap konflik, bahkan bingung mau-komen-apa. Ya, I became a silent reader, karena jarang online lewat PC, dan hape rewel-banget tiap saya mencoba komen.
"If you really love, you make an effort, not an excuse".
Yup, saya akui kalau belakangan hampir nggak pernah make an effort buat BE. Segudang alasan tentang kenapa saya menghilang pun seakan nggak cukup buat membela diri. Saya terlalu sibuk di dunia nyata. Karena sekarang, saya punya lingkungan baru. Jadi, dalam seminggu saya harus bolak-balik ke dua tempat ini. Saya mengerjakan dua job~dan itu masih ditambah dengan side job lainnya yang menguras pikiran. Sampai kadang harus mengorbankan waktu weekend buat ke luar kota demi mengurusi klien.

Sebenarnya, blog saya pun masih hidup. Masih sering nulis artikel, event, dan yang lainnya. But, saya sengaja nggak promo, karena saya nggak yakin bisa melunasi BW tepat waktu, apalagi kalau hanya sempat online lewat hape. Dan.... saat denger ada rencana LovemBEr ini dari Elang, saya langsung kepikiran buat ikutan. Seenggaknya buat mengobati rasa kangen kalian ke saya... *pede banget.


Buat para gyers dan rangers, I miss you guys. A lot. I miss everything about BE. I miss the way we talked, laughed, shared, even the time we argued about something that ended up with some big fights and tears. Saya kangen semuanya. Kangen kopdar, kangen ikutan proyek, dan kangen beli merchandise BE seperti dulu.

I will be back very soon. After I take care about my entire world that still messed up in this real life. Thanks banget buat rangers yang tetap setia jaga BE. Thanks juga buat gyers yang masih sering muncul di grup. Saya salut-banget sama kalian. Dan saya pengen secepatnya kembali aktif seperti dulu. Tentunya setelah saya bisa stabil dalam meng-hadle semua urusan di dunia nyata. So, wish me luck, and I hope you'll always be waiting for, BE.


posted from Bloggeroid
Continue reading LovemBEr BErsemi Kembali

14.11.14

Melupakan dengan Kesibukan

Saya jadi ingat, ada yang pernah bilang :
"Iya, terlalu sibuk di kerjaan ini bisa bikin kita lupa tentang hobi, keluarga, dan banyak hal lainnya. Kadang, dunia orang yang super sibuk itu cuma kantor dan tidur."
For some points, saya setuju sama pernyataan itu. Terjebak di kesibukan (kerja) yang berlebihan bisa membuat kita melupakan banyak hal. Melupakan bahwa kita punya dunia sendiri diluar kesibukan. Melupakan bahwa kita punya skill untuk mewujudkan impian lain. Melupakan hal-hal seru yang kita sukai. Melupakan waktu luang buat bersenang-senang menikmati hidup.

Beda lagi dengan yang sengaja menyibukkan diri. Beberapa hari lalu, saya nggak sengaja nemu quote ini :
Dibalik menyibukkan diri, ada sesuatu yang berusaha dilupakan -Instagram @dagelan-
Yah, kebanyakan orang emang seperti itu. Sengaja menyibukkan diri buat melupakan hal-hal yang nggak-ingin-diingat lagi.

Iya. Buat melupakan kesedihan, kesepian, atau kekhawatiran yang belum tentu jadi nyata. Buat melupakan perasaan yang nggak seharusnya ada. Buat melupakan masa lalu yang harusnya udah berlalu. Buat melupakan semua masalah yang belum bisa diselesaikan. Buat melupakan kehampaan saat (merasa) nggak bisa dimengerti semua orang.

Lalu, dengan sengaja menyibukkan diri disana, apa yang sebenarnya sedang berusaha kamu lupakan?

posted from Bloggeroid
Continue reading Melupakan dengan Kesibukan

7.11.14

Pameran Seni Rupa : Dedicated Aesthetic

Semuanya berawal saat teman kerja saya, Mbak Dita, ngasih lembaran tiket vintage dan berkata "Nih. Kamu kan suka motret, datang aja kesini...".

Wow, saya~yang notabene udah lama nggak nge-event jelas senang banget. Tiket itu adalah tiket buat datang ke acara Pameran Seni Rupa di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Saya kesana di hari Selasa, tanpa kamera DSLR. Jadi, cuma bisa ambil foto melalui kamera HP.

Logo Pameran Seni Rupa : Dedicated Aesthetic beserta tiketnya
Continue reading Pameran Seni Rupa : Dedicated Aesthetic

2.11.14

Pesta Rakyat

Beberapa hari yang lalu, Ika dan saya mendadak janjian buat main ke sebuah event yaitu Pesta Rakyat. Event ini diadakan mulai tanggal 29 Oktober-2 November di parkiran sebuah mall di kota Malang.

 Selamat datang di Pesta Rakyat dan Pentas Seni Jawa Timur 2014

Pesta rakyat itu... Semacam acara Parade Pangan Nusantara. Bedanya, Pesta Rakyat ini nggak hanya fokus di pameran produknya, tapi juga di kuliner, booth, dan panggung hiburannya.

Continue reading Pesta Rakyat

25.10.14

Thrilling

If there were black and white, sometimes we just need of being grey. If we always obey the rule, sometimes we just need to break it.

Well, doing something bad (out of the procedure) was just like jumping from the highest place, without safety tools. It was thrilling, challenging, but... Cause nervousness, fear, and worrying during the time.

I hope this would be the first, and also the last. I was really sorry for breaking the right procedure. But, you know I really need this licence, right...?

posted from Bloggeroid
Continue reading Thrilling

21.10.14

Seandainya

Seandainya kamu nggak pernah jatuh sedalam itu, mungkin kamu akan melayang saat dia tiba-tiba menelpon, menanyakan kabar, dan mengakhirinya dengan kalimat, "Kamu baik-baik ya disana, take care..."

Seandainya kamu nggak pernah disia-siakan, mungkin kamu akan bisa menghargai saat dia tiba-tiba datang ke rumah, memberikan surprise, membawa makanan kesukaan kamu, atau hanya sekedar buat melihat kamu tersenyum.

Seandainya masa lalu kamu nggak pernah sepahit itu, mungkin kamu nggak akan menolak saat dia meminta kamu untuk jadi bagian berharga buat masa depannya kelak.

Seandainya kamu nggak pernah dikecewakan, mungkin kamu akan kembali karena merasa dibutuhkan saat dia berkata, "Udah lama nggak ngobrol sama kamu. Aku ngerasa kehilangan...".

Seandainya kamu nggak pernah dikhianati, mungkin kamu akan percaya dengan semua perhatian yang dia berikan, kekhawatiran yang kadang berlebihan saat terjadi sesuatu dengan kamu, dan rasa takut kehilangan yang dia rasakan hanya buat kamu.

Seandainya hati kamu nggak pernah sesakit itu, mungkin kamu akan luluh dengan semua perjuangan, perhatian, dan pengorbanan besar yang dia lakukan sampai sejauh ini.
Behind your complicated things~ and (maybe) your fear of love, you just tired of being broken.
Ya. Dia harus tau, bahwa kamu berbeda. Hati kamu pernah sakit sejadi-jadinya. Kamu hanya butuh waktu yang lebih lama buat membuka diri. Dan dia butuh kesabaran lebih buat meyakinkan bahwa kamu nggak akan terluka lagi saat bersamanya nanti.

If there were no wounds, it would be easy. Seandainya luka itu nggak pernah ada, semuanya akan jauh lebih mudah. Buat kamu, dan dia. Buat kamu yang pernah terluka, dan buat dia yang berusaha menyembuhkan luka itu.

posted from Bloggeroid
Continue reading Seandainya

15.10.14

Just wanna let you know, M

This night, I realize that our past were just happened by our faults. Not all of you, not just me, but both of us. At that time~ I'm really sorry, for blaming you, for making no effort in our relationship, for hating you with all of my ego.

It was pathetic when I (finally) learned to show how much I care, just after you left. I made an effort. I went miles alone~just to meet you. I cancelled my other promises when you're here. I learned about your favorite colors. About the things you like, and dislike. I became the first person who had known everything about you. I have been here at your best~and your worst.

It had been years. We have gone so far into two different circle. People changed. So did you, and me. We grew up through all the ignorance, tears, betrayal, fights, smiles, and laughs. Sometimes we were acting cold, and the other time we enjoyed our talks until the late of night. Sometimes we hurt each other~ became a stranger, and the other time we stayed together~shared about anything, even the private one.

After all of this time, I just want you to know this. You're the best partner I ever had. The person that I did really care. The best guy to share everything with. The man who make me as I am now.

Then, thanks for being one of the best part in me, M.

posted from Bloggeroid
Continue reading Just wanna let you know, M

4.10.14

Jatuh Cinta Tanpa Rencana

"Aku nggak nyangka kalau bisa sedekat ini, padahal aku nggak pernah merencanakannya"

Udah kesekian kalinya saya mendengar ucapan seperti itu dari beberapa teman, plus cerita lengkapnya. Iya, cerita tentang awal mula mereka kenal, dekat, lalu... Nggak sadar kalau udah jatuh cinta.

Ada satu hal menarik dari cerita mereka, yaitu... "aku nggak nyangka", dan "aku nggak berencana". Hei, emang jatuh cinta bisa disangka dan direncanakan? Bukankah kata mbah Sudjiwo Tedjo : Kita bisa berencana menikah dengan siapa, tapi nggak akan bisa memilih jatuh cinta dengan siapa? Tapi, akan ada cara pandang yang beda setelah membaca quote dari blog Wila ini :

Karena Allah maha membolak balikkan hati manusia. Tapi, hati kan milik kita. Kita yang memilih, kok Allah yang disalahkan.

Nahh, jadi... apa sebenarnya kita bisa memilih? Lalu, bagaimana dengan takdir dan semacamnya...? Dari beberapa fakta dan referensi, saya ambil satu kesimpulan : Kita (secara nggak sadar) udah memilih buat jatuh cinta dengan siapa. Maksudnya...? Oke, ini penjelasannya.

Awalnya, kita hanya sekedar tahu-dan kenal. Lalu berlanjut ke ngobrol tentang tugas, menggosipkan teman, bercanda gajelas, sampai ke... Laporan tentang kegiatan sehari-hari, maupun curhat masalah pribadi.

Kenapa bisa sejauh itu...? Karena kita nggak membatasi diri, dan secara nggak sadar, kita udah membuka hati dan memberi banyak celah yang membuat keadaan makin dekat.

Dimana proses memilihnya...? Saat kita masuk ke tiap tahap kedekatan selanjutnya. Misal : keperluan awalnya hanya urusan tugas/kerjaan. Harusnya saat si dia mulai bertanya hal yang diluar topik~seperti "Lagi ngapain?", kita nggak perlu menanggapi. Kalau kita menanggapi, berarti kita udah memilih dan memberikan celah ke dia buat mengakses kehidupan pribadi. Dan jelas, kita udah masuk ke tahap selanjutnya dari kedekatan itu.

Apa saja penyebab kedekatan itu...? Perlakuan kita ke si dia. Tanggapan kita ke semua masalah, cerita, dan keluhannya. Kebiasaan chatting seharian, kebiasaan saling memberi laporan tentang kegiatan sehari-hari, kebiasaan bercanda tentang hal nggak penting, dan kebiasaan buat cerita masalah pribadi. Akhirnya berujung ke rasa nyaman yang membuat kita mulai membuka diri.

Tapi bukankah kita cuma teman...? Ada yang bilang, rasa nyaman bisa buat orang lupa kalau hanya sebatas teman. Oke, lebih tepatnya teman yang... Merasa kehilangan saat dia nggak menghubungi seharian. Menunggu saat dia nggak segera membalas sms, chat, maupun telepon. Gelisah saat dia tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Senyum-senyum sendiri saat reading your old conversations. Seneng-banget saat nama si dia muncul di layar hape. Nggak sabar buat membagi kebahagiaan dan kesedihan lewat cerita ke si dia. Dan..., hampa saat dia jauh dari sisi. Lalu, apa ke semua teman yang lain kamu juga merasakan hal-hal itu?

Kadang, kita nggak sadar kalau udah terlalu jauh masuk di kehidupan seseorang. Sampai kita nggak tahu cara keluarnya. Dan kadang, kita nggak sadar kalau udah jatuh cinta tanpa rencana. Semuanya mengalir begitu aja tanpa sempat kita cegah. Karena, kadang jatuh cinta itu nggak butuh rencana. Tapi hanya butuh celah, kesempatan, dan kondisi yang memungkinkan.

posted from Bloggeroid
Continue reading Jatuh Cinta Tanpa Rencana

30.9.14

This is How I spend my day

Kalau ada tipe orang yang nggak peduli dengan momen hari ulang tahunnya, mungkin saya adalah salah satunya. Bahkan, I didn't expect people to remember my birthday. Kalaupun ada yang sampai tahu, berarti mungkin orang itu benar-benar care dengan saya. *soktau...

Misalnya, keluarga besar. Ayah, ibu, adik, nenek, tante, om, dan para ponakan. Ucapan dari mereka berdatangan di pagi hari. Doa-doanya nggak jauh dari jodoh, nikah, dan...ah sudahlah.

Selain keluarga, mungkin Nisa salah satunya. Beberapa hari yang lalu, Nisa rajin banget bertanya tentang alamat rumah dan alamat tempat kerja saya. Awalnya, saya nggak-ngeh sama sekali, sampai Nisa bilang :
"Tunggu kadonya nyampe di sekolah bla..bla.."
What kind of... Lalu saya baru sadar kalau yang dimaksud adalah birthday gift. Selain kado yang saya-suka-banget, dia juga menyelipkan a love letter yang bikin saya cekikikan pas membacanya. Nisa bahkan membuat postingan (yang bikin saya terharu) di blognya, dan mempublishnya tepat jam 00.00 di hari H. How sweet. Well, mungkin sebaiknya suatu saat nanti, saya buat postingan tentang Nisa dan betapa so-sweet-nya 8 tahun persahabatan kami... *huek.

Kado dari Nisa, selengkapnya bisa dibaca disini

Selanjutnya, ucapan dari seseorang. Awalnya, I was so surprised. But, a great greeting~without (really) knowing when the date was~ well, somehow it made me sick. So that's why I overreacted. Maaf banget udah bersikap seperti itu, terima kasih banyak buat semua doa baiknya.
And still, it means a lot to me that you took the time from your busy life to wish me a happy birthday.

Continue reading This is How I spend my day

26.9.14

Everything Will be Okay

Beberapa minggu ini, gempuran curhatan datang dari berbagai penjuru. Entah kenapa, kebanyakan curhatan itu adalah tentang mereka yang their world had turned into wrong. Somehow, saya jadi ikutan merasakan gimana beratnya masalah mereka, atau betapa sulitnya ada di posisi mereka. Tapi bagaimanapun, saya nggak punya kapasitas besar buat membantu mereka menyelesaikan masalahnya.

Lalu, apa yang saya dapat dari semua itu...? Banyak. Banget. Ada berbagai hal dan pelajaran hidup yang didapat dari mendengarkan cerita mereka. Dan meskipun saya nggak bisa banyak membantu, seenggaknya kata-kata ini bisa sedikit melegakan.
Ini semua juga akan berlalu. Seperti semua kesulitan yang dulu rasanya adalah akhir dari segala sesuatu. Bertahanlah.  -Mario Teguh- 
Buat mereka yang masih ragu dalam memulai sesuatu,
Once you decided what you want, the universe conspire to make it happened.
Memulai sesuatu emang nggak mudah. Butuh niat yang kuat, keyakinan yang besar, dan mental yang benar-benar siap untuk menghadapi apapun yang akan terjadi nanti. Orang terdekat mungkin akan meragukan keputusan yang kita ambil. Mereka akan meremehkan, nggak merestui, dan nge-judge kita dengan kata-kata yang nggak enak. Tapi, seperti quotes diatas, selalu percaya bahwa ketika kita meyakini apa yang dilakukan, maka alam semesta akan membantu mewujudkannya. Jadi, buat suatu pembuktian diri. Bukti yang mematahkan semua keraguan mereka. Bukti yang membuat mereka menghargai apa yang kita lakukan. Dan bukti yang akan membuat mereka bangga dengan keputusan kita dalam memulai sesuatu.

Buat mereka yang masih nggak rela untuk melepaskan,
If you're brave enough to say goodbye, life will reward you with a new hello. -Paulo Coelho-
It seems like saya udah pernah membuat artikelnya disini. Ya, keputusan untuk melepaskan sesuatu emang butuh keberanian yang besar. Butuh penegasan bahwa melepaskan adalah keputusan terbaik yang harus diambil. Butuh pertimbangan buat menentukan sikap apa yang harus dilakukan setelah berpisah, tentang apa yang terjadi setelahnya, dan tentang semua hal yang (mungkin) masih nggak siap untuk ditinggalkan. Tapi, jika nggak melepaskan, kita nggak akan bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Karena kita nggak bisa menerima hal baru disaat tangan masih menggenggam hal yang lama kan...? So, are you brave enough to let her/him go...?

Continue reading Everything Will be Okay

H+7 HUT Republik Indonesia [2/2]

Baca yang sebelumnya di sini

Hari kedua dimeriahkan dengan gerak jalan sehat. Semua murid, guru, dan karyawan mengikuti gerak jalan dengan gembira walaupun rutenya cukup bikin ngos-ngosan. Bawa kamera, bisa motret sepanjang jalan udah menjadi planning saya selama gerak jalan. Tapi kenyataannya...saya diminta menggantikan tugas wali kelas. Tugasnya... mendampingi murid-murid selama gerak jalan.

Murid kelas TKJ yang saya dampingi selama gerak jalan

Dan... Astagaa... Saya baru sadar kalau mendampingi murid SMK lebih ribet daripada mendampingi anak TK-SD yang dengan imutnya mengikuti gerak jalan. Murid SMK bisa dibilang nggak-bisa-diam. Sepanjang rute, mereka bercanda, menggosip sana-sini, berpencar, lalu gabung dengan kelas lain. Hasilnya, baru menempuh rute perjalanan 40%, saya udah hampir nggak bisa mengontrol mereka.

Continue reading H+7 HUT Republik Indonesia [2/2]

21.9.14

Worth the Wait

This time, we missed the chance. Again. It sucks when we finally realize, but it was late. You went back home when I'm on my way to that place.

Then, you texted. You said that you've waited for 2 hours there. Your phone was off, and you forgot to bring the charger. Well, you should know that during this day, I've waited for that hours too. I kept my eyes opened by looking at my phone, waiting for your text. And, what's worse~or better than :
Kita saling menunggu, tapi nggak saling tahu..?
I felt lost. I got into that crazy traffic jam. Riding my motorcycle to wherever-it-was. With the earphone that played songs on its full-volume. Ended up in a place. Looking around that empty chairs. Drinking a cup of coffee. Alone.
"Jadi, kenapa harus menunggu selama dan serumit ini untuk kita ketemu?” | “Karena hal-hal menakjubkan itu butuh waktu.”
I never thought that it would be so hard to meet you. No matter how hard we planned, most of them were just failed. But, Are we just...worth that wait...?


posted from Bloggeroid
Continue reading Worth the Wait

8.9.14

Back to School

Oke, saya pernah bilang bahwa jadi guru itu sulitnya disini. Tapi belakangan, saya bersyukur karena semua itu nggak seberapa dibanding beban teman yang kerja di tempat lain dengan segudang masalahnya.


I started to enjoy all the things here. Dari tadinya yang hobi kabur setelah jam mengajar selesai, sekarang saya malah betah nongkrong di lab sampai jam sekolah berakhir. Entah itu buat sekedar bercanda, curhat tentang kegalauan hidup, ataupun sharing tentang rencana masa depan.

Continue reading Back to School

6.9.14

Fight to Let Go

Sebenarnya, sampai kapan sih kamu bisa bertahan-dan mempertahankan seseorang disaat luka yang dirasakan semakin perih? Sampai kapan kamu akan menjadikan luka itu sebagai alasan buat mempertahankan kebersamaan yang ada? Dan sampai kapan kamu pura-pura nggak melihat pilihan untuk melepaskan semuanya? Well, Secara logika, nggak akan ada orang yang betah dilukai maupun disakiti secara terus menerus, kecuali orang masokis yang...yah begitulah.
Setiap hal mempunyai batas, termasuk batas dari seberapa-besar luka yang bisa kamu tanggung, dan seberapa kuat kamu menahan perihnya. Suka-nggak suka, mau nggak mau saat udah mencapai batas itu, akan ada satu pilihan, yaitu : melepaskan.
"Melepaskan" bukan hal yang mudah, tapi "bertahan" juga bukan pilihan terbaik. Ada hal-hal yang sebaiknya dilepaskan. Ada banyak kenangan yang sebaiknya nggak dijadikan alasan buat bertahan. Dan ada suatu keadaan dimana :
Melepaskan adalah satu-satunya cara agar kamu bahagia
Orang yang melepaskan, lalu pergi, adalah orang yang pernah mati-matian bertahan namun disia-siakan. Pada akhirnya, logika akan menyembuhkan luka itu, lalu menuntun kamu untuk pergi dari dia yang terus menerus memberikan luka. Suatu saat, dia akan menyesal karena pernah membiarkan kamu pergi, dan kamu akan menyesal karena pernah buang waktu untuk bertahan demi dia.

Continue reading Fight to Let Go

1.9.14

PendtoffA 5th Anniversary

Pagi ini, semua sosmed yang saya punya kebajiran notifikasi dari anggota PendtoffA. Sebelumnya, saya udah pernah membahas tentang PendtoffA disini.

Nggak terasa, udah 5 tahun-atau lebih tepatnya, 4 tahun bersama + 1 tahun terpisah sejak kita saling kenal, saling berbagi, saling curhat, dan mungkin..saling cinlok. *uhukk..

Where do we go from here...? Setelah 1 tahun berpisah, (sepertinya) kita sekarang udah punya jalan masing-masing. Ada yang bekerja di perusahaan, jadi bapak-ibu guru di sekolah, lanjut S2, menikah, sedang menunggu kehadiran baby, bahkan sibuk berjuang menyelesaikan skripsi.

5 tahun bukan waktu yang sebentar, bukan juga waktu yang terlalu lama. Banyak banget hal yang kita dapat selama 5 tahun terakhir ini. Meski makin jarang bertemu, seenggaknya kita masih bisa menyempatkan diri buat kumpul saat nikahan, atau saat liburan. Yang paling penting, kita masih terikat sama rasa kangen, kepedulian saat ada yang tertimpa musibah, dan keinginan buat menjaga rasa kekeluargaan yang ada.
As we go on. We remember. All the times we. Had together. And as our lives change. Come whatever. We will still be Friends Forever. Vitamin C- Graduation
Happy 5th anniversary PendtoffA. Semoga masih akan ada 5 tahun, 5 tahun lagi, dan selamanya buat kita. Love you all, always...
Continue reading PendtoffA 5th Anniversary

28.8.14

26.8.14

Hello, I'm Moving !

I just remembered that years ago, I'm just a person who have hard time to live the life. I couldn't decided things. I often went home at the late of night after along day outside, just for spending time alone. I blamed everything when something bad happened. I fixed people's wound but left my own unhealed. And I filled this blog with everything about how-sick-I-was.

Well, I knew that  I was broke. I lost. I dragged people into my complicated things. Messing everything up by my own. But, I learned. I learned from the things we said in our late night talks. I learned from other people's life, and the way they fix their problems. I learned from you, the one who had taught me to be wiser. Then, I grew up. I'm moving from such complicated things.

I went home in the afternoon for spending the night at home. I decided things by my own, less care for other's problem. I'd be grateful for everything I have. I erased some private talks in this blog, edited the template, and changed the style of writing. I knew that it would never be enough. I still need to learn another things outside.
Life would always teach us to grow, and moving. It is a must. Because life is too short and you never know when your time is up.
Ya, I'm moving. Better personality, better lifestyle, better template-content of this blog. And from now on, I know that I'm on the right track to be a better me.
Continue reading Hello, I'm Moving !

18.8.14

Makhluk Super Sibuk

Dulu, saya pernah kesel banget sama seseorang. Alasannya, cuma karena dia terlalu sibuk dengan segudang urusannya. Hampir 24 jam dia habiskan buat mengurusi ini-itu sampai nggak ada waktu buat sekedar refreshing. 

Tapi dibalik ke-kesel-an itu, I adore him. Dia bisa melakukan banyak hal yang seru dan bermanfaat, disaat orang seusianya (termasuk saya) masih ribet ber-galau-ria. Se-sibuk apapun, dia selalu bisa menyempatkan diri buat menolong orang yang membutuhkan bantuan (dan perhatian) darinya. Ya, sepertinya dia tau-banget tentang how to spend you time with.

Hasilnya, banyak yang bisa dimengerti dari kesibukannya. Mulai dari ribetnya me-manage waktu dan kesibukan, berharganya waktu istirahat yang minim, senengnya melihat banyak hal yang bisa dihasilkan, termasuk nggak-enak-nya di-complain orang-orang terdekat karena terlalu-sibuk.

Tapi, sibuk nggak selamanya nggak enak kok. Kalau kamu mau mencoba, sebenarnya banyak hal positif yang bisa dipelajari dari semua kesibukan itu dan segala bentuk rasa capeknya. Misalnya :

Continue reading Makhluk Super Sibuk

25.7.14

Hello Again, Short Stories !

Dipikir-pikir, udah lama banget saya nggak nulis cerpen seperti di awal kelahiran blog ini. Entah kenapa, inspirasi buat nulis cerpen udah hilang nggak berbekas. Padahal, dulu saya bisa dibilang cukup produktif buat bikin cerpen, khususnya cerpen bertema galau. Sampai karena terlalu-lancar-nya inspirasi (atau terlalu-galau), saya sering membanjiri blog ini dengan konten berbau kegalauan, maupun mengirim cerpen buat dilombakan. Hasilnya, saya sering disebut sebagai "spesialis nulis hal-hal galau",  karena membuat banyak pembaca blog ini jadi ketularan galau, dan... 4 cerpen berhasil diterbitkan di 4 buku antologi bersama penulis lainnya.



Continue reading Hello Again, Short Stories !

10.7.14

Pelajaran dari Sebuah Luka

Ini bukan (sepenuhnya) tentang luka hati. Tapi ini tentang luka beneran (gara-gara kecelakaan) dan tentang kehidupan... *tsahh...

Ceritanya, beberapa hari lalu saya jatuh dari motor saat dibonceng teman. Awalnya, semua baik-baik aja di perjalanan. Kita cekikikan sambil menggosip sana-sini (maklum, kerjaan cewek-cewek). Sampai di dekat suatu perempatan, motor didepan kita ngerem mendadak. Teman saya jelas kaget, lalu ikutan ngerem mendadak. Dan...braaakk...motor kita menabrak motor didepan, dan dua motor di belakang ikutan menabrak kita. Iya, tabrakan beruntun 4 motor, dan kita ditengahnya. Lalu semua motor beserta pengendaranya jatuh.

Dan...kita yang paling parah. Kondisi motor berantakan. Kedua spion, lampu depan, dan penutup ban depan pecah. Teman saya mendapat luka di lutut kaki, lengan, dan tangan. Sementara saya cuma luka di lutut kaki. Iya, cuma satu luka tapi sakitnya bertahan berhari-hari. Dari kecelakaan itu, saya belajar beberapa hal, yaitu:

Continue reading Pelajaran dari Sebuah Luka

2.7.14

Liebster Award

Udah sebulan lebih blog ini sepi dari postingan, padahal readers udah banyak yang nanyain "kenapa blog sepi?", "nulis lagi dong,", dan banyak hal lainnya. Fyi, sebenernya banyak ide nulis yang menunggu buat direalisasikan. Tapi, entah kenapa, rasanya berat-banget buat sekedar buka aplikasi Bloggeroid di hape, atau buka blog saat online di laptop. Jadi yah, readers tetep nanyain, dan saya tetep tenggelam dalam kesibukan. Sampai akhirnya, udah dua hari ini, ada dua blogger yaitu Elang dan Uni yang menimpuk saya dengan Liebster Award.


Selama ini, saya sering ngelihat Liebster Award di blog orang lain, dan nggak ngerti apa maksudnya. Setelah baca ini-itu, saya mulai paham. Intinya, Liebster Award ini semacam main-lempar-award ke orang lain, dengan menjawab banyak pertanyaan dari si pelempar award. Lebih lengkapnya, there are the rules :
  • Bikin ucapan terima kasih buat yang memberi Liebster Award dengan cara buat postingan di blog
  • Menjelaskan 11 hal tentang diri kamu
  • Menjawab 11 pertanyaan dari pelempar Liebster Award ke kamu
  • Mencari 11 blogger untuk menerima Liebster Award dan memberikan 11 pertanyaan bebas.
Nah, postingan ini buat Elang dan Uni sebagai orang yang melempar award ini, dan buat kalian semua, yang udah nunggu postingan baru dari blog ini... *geer maksimal. And, here we go...

Ucapan terima kasih
  • Hi, Elang ... makasih-banget buat Liebster award-nya yang bikin saya ketawa pas baca postingan di blog kamu yang ujung-ujungnya modus.
  • Hi, Uni ... makasih-banget buat Liebster award-nya yang bikin saya main ke blog kamu untuk kedua kalinya... *kejam.
  • And for you two, makasih karena udah bikin saya balik nulis postingan di blog ini setelah sekian lama...hahaha.
11 Hal tentang saya
  1. Seorang plegmatis yang tinggal di dunia kreatif...yuhuu...
  2. Part time lover and full time friend-nya kalian
  3. Sedang belajar jadi (uhuk) guru yang (bener-bener) baik
  4. (Katanya sih..) mirip Eriska Rein... *abaikan
  5. Sibuk belajar design layout, belajar motret plus editing foto, dan belajar nulis cerpen setelah stuck di 4 antologi... *miris
  6. Masih stay di Malang, kota sejuta cerita dan kenangan... *pliss
  7. Dalam tahap memperbaiki diri. Karena kalau kita jadi baik, pasti bakalan dapat yang terbaik...
  8. Punya banyak ide yang lumayan kreatif, tapi masih nggak sempat realisasi...
  9. Doyan bikin tulisan berbahasa Inggris, apalagi kalau lagi butuh cur....ah sudahlah.
  10. Berusaha selalu ada saat dibutuhkan, apalagi kalau dibutuhkan sama kamu... :3
  11. Sibuk refreshing tiap weekend, sibuk menerima curhatan, dan sibuk belajar bersyukur buat semua yang ada di hidup ini.
Continue reading Liebster Award

29.6.14

Zona Mati Rasa

Nggak bisa dipungkiri kalau cinta dan pengalaman pribadi adalah inspirasi terbesar dalam hidup ini. Mereka yang sedang jatuh cinta, atau sebaliknya~sedang patah hati, dan mereka yang sedang merasa sangat-sedih ataupun sangat-bahagia karena suatu hal, adalah yang paling kreatif dalam menghasilkan sesuatu. Entah itu berupa tulisan, wise words, atau art yang mencerminkan suasana hatinya.

Lalu, bagaimana dengan mereka yang mati-rasa? Kebanyakan dari mereka adalah yang udah bosan dikecewakan, dipermainkan, ataupun mereka yang bosan untuk terlalu-pakai-hati dalam menghadapi sesuatu. Mereka yang berada di zona mati rasa cenderung lebih cuek, nggak terlalu bahagia, dan nggak terlalu sedih. Bisa dibilang, datar-datar aja.

Dan, percaya atau nggak, zona mati rasa ini berpengaruh ke menurunnya tingkat kreatifitas seseorang. Mereka yang mati-rasa adalah yang terlalu menyibukkan diri dengan banyak urusan, sampai nyaris nggak punya waktu untuk sekedar menggunakan hati buat merasakan apa yang terjadi. Benar atau salah? It depends on everyone's perspection.

Jadi, apakah orang yang ada di zona mati rasa bisa kreatif lagi? Absolutely. Cinta dan pengalaman pribadi emang sumber inspirasi terbesar, tapi bukan satu-satunya. Mereka yang berada di zona mati rasa cuma perlu berhenti sejenak dari kesibukannya, untuk sekedar melihat sekitar, lalu merasakan apa yang terjadi.
Inspirasi bisa datang dari mana aja. Dari cerita teman yang udah lama nggak bertemu, dari sebaris lirik lagu yang nggak sengaja kita dengarkan, dari mimpi yang kadang terasa nyata, dan mungkin dari bayangan dia yang nggak sengaja terlintas di pikiran kamu.
Zona mati rasa adalah tempat sementara saat kita lelah dengan semuanya. Tapi kalau terlalu nyaman, kita bisa benar-benar kehilangan kreatifitas. Jadi, sebisa mungkin, usahakan buat tetap bergerak. Karena apapun yang terjadi, kita nggak boleh berlama-lama stuck di zona ini.
Continue reading Zona Mati Rasa

20.5.14

That is Not Easy

Kalau Meykke dan kak Mei adalah guru untuk anak pre-school dan TK yang unyu, maka saya adalah guru untuk anak SMK yang nggak-unyu-sama-sekali. Ceritanya, sudah hampir setahun ini saya (kejebak) mengajar di sebuah SMK di kota Malang. Awalnya ngerasa menderita-banget, tapi mau-gak-mau akhirnya juga harus berusaha menikmati kerjaan ini. Saya mengajar mata pelajaran produktif Informatika di kelas X, XI, dan XII.

Kelas XI dan XII bisa dibilang kelas yang sepiMereka cenderung diam alias nggak rame di kelas, bahkan kalau sedang nggak-mood, mereka lebih memilih untuk tidur dikelas... atau...nyepik gurunya. Jangan dibayangin seperti apa nyepiknya, yang jelas cukup "mengerikan"...

Hal ini beda 360 derajat dengan kelas X yang "aktif rame-bergerak-keluyuran dalam kelas". Banyak cara udah saya coba, mulai dari mendiamkan, memberikan nasehat, mengacak tempat duduk, dan segudang cara lainnya. Bisa dibilang cukup berhasil untuk beberapa waktu, tapi masih nggak terlalu berhasil buat mengatasi mereka yang sering melakukan hal-hal nggak ngenakin saat moodnya buruk.

Awalnya, saya pikir mengajar murid SMK akan lebih seru karena mereka udah mulai dewasa dan bisa diajak kerjasama dalam pelajaran maupun hal lainnya. Beda dengan murid TK atau SD yang masih harus diberi banyak arahan saat di sekolah.Tapi kenyataan yang ada itu nggak segampang ekspektasi saya. Murid SMK jauh lebih susah dikendalikan karena banyak faktor. Mulai dari faktor pergaulan yang nggak bener, lingkungan keluarga yang nggak kondusif, dan masalah pribadi yang kadang cukup complicated. And, I'm just freaking' out. Sepertinya I must find another way to "take-care" of them. But I just didn't find it yet.

Kalau ada orang yang bilang bahwa jadi guru itu enak, bisa pulang lebih cepet dari pegawai kantoran, dan nggak perlu susah dikejar deadline atau dimarahi atasan, itu semua salah. Atau seenggaknya, itu nggak berlaku di kasus saya. Jadi guru itu berat. Ada tanggung jawab besar untuk bisa mendidik murid biar menjadi sosok yang lebih baik. Perlu kesabaran, ketelatenan, dan pengertian yang tinggi terhadap tiap murid yang berbeda sifat, kepribadian, dan level kenakalannya.
Butuh mental yang keras tapi nggak kaku, tegas tapi nggak kasar, lembut tapi nggak memanjakan, prinsip yang kuat tapi tetap open minded, dan segudang hal lain yang nggak dimiliki orang pada umumnya.
Tapi, bisa jadi profesi yang sangat menyenangkan kalau kita udah bisa mengendalikan keadaan. Bisa jadi sahabat buat murid-murid saat mereka butuh. Dan yang pasti, bisa mengubah kepribadian kita menjadi orang yang jauh lebih baik, lebih sabar, lebih tegas, dan lebih bermanfaat buat orang lain.

Continue reading That is Not Easy

13.4.14

Girls

Apa yang paling menarik dari suatu perpisahan...? Dulu, buat saya nggak ada yang menarik. Sama sekali. Semua bentuk perpisahan pasti bakalan meninggalkan kenangan, sepi, hampa, dan setumpuk hal nggak enak lainnya. Dari semua perpisahan, yang paling berat adalah perpisahan bareng teman-teman baik saat lulus SMA beberapa tahun lalu, ataupun saat lulus kuliah tahun lalu. Dan perpisahan bareng orang yang pernah sangat-dekat... *uhukk *abaikan.

Saya punya beberapa teman dekat yang berjenis kelamin perempuan, alias cewek. Dulu, kita sering menghabiskan waktu pelajaran buat melakukan banyak hal-hal seru, dan..memalukan. Saat kelulusan, berasa berat banget karena harus melepas kebersamaan. Teman-teman SMA tersebar kuliah ke luar kota Malang, dan teman kuliah kembali ke daerah asal masing-masing. Awal perpisahan, kita masih sering kangen lalu sibuk curi waktu buat hangout bareng. Seiring dengan makin banyaknya kesibukan selama-dan-pasca kuliah, kita jadi makin jarang ketemu. Setelah semester akhir, teman-teman SMA kembali ke Malang buat sekalian menunggu panggilan kerja. Sedangkan teman kuliah yang masih tersisa di Malang kadang masih ada waktu kosong saat weekend. Karena itu, kita mulai punya banyak waktu buat bertemu lagi.
Lalu, apa yang menarik dari suatu perpisahan...? Pertemuan kembali. Itu jawabannya. 
Kadang kita butuh jarak dan waktu untuk menemukan dunia baru. Dunia dimana kita menjadikan mereka sebagai pemicu semangat untuk mengejar mimpi. Dunia yang nantinya akan mengubah kita menjadi orang yang jauh lebih baik. Dan, dunia yang membuat kita "punya cerita" untuk dibagikan saat pertemuan kembali dengan mereka. 
Pertama ketemu lagi (setelah sekian lama), banyak hal yang berubah dari mereka. Ada yang lebih cerewet, lebih friendly, lebih cantik, dan mungkin lebih dewasa. Pembicaraan saat ketemu mereka pun banyak yang berubah. Saat SMA atau kuliah dulu kita lebih sering menggosip tentang gebetan di kelas lain, ngerjain guru yang galak, kabur dari kuliah dosen killer, dan bikin strategi licik untuk menghindari peraturan. Sekarang, pembicaraan kita bisa dibilang "agak berat". Mulai dari masalah kerjaan, penghasilan, nikah, dan... (calon) pendamping hidup. *astaga..


Yang lebih menarik, meski banyak hal berubah, tapi sikap mereka masih tetap baik, tetap seru dan kompak seolah-olah kita nggak pernah pisah.
Ternyata jarak dan waktu nggak cukup kuat buat menjauhkan kita dari orang yang mau berjuang buat bertemu kembali.
Kadang demi reuni kecil-kecilan, kita rela atur waktu sebaik mungkin agar semuanya bisa ikut. Atau saat di Malang, mereka akan menyempatkan diri buat ngajak ketemuan, meskipun waktu luangnya cuma sebentar. Bahkan, kadang rela bayar lumayan mahal demi momen ngumpul bareng yang belum tentu bisa terjadi lagi.

Meskipun setelah ini sepertinya kita bakalan berpencar lagi untuk kerja dan mengejar masa depan, tapi we'll be strong enough to survive. Dan saat ada kesempatan nanti (entah kapan waktunya), kita bakalan ketemu lagi, berbagi cerita, maupun hangout bareng. Pastinya dengan keadaan yang berbeda, keadaan yang jauh lebih baik dan cerita-cerita yang baru. So,  just can't wait for the next meeting, girls.
Continue reading Girls

12.4.14

As Long As I Can

" Don't worry. I would stay by your side...".

" Really?".

" Ya, of course, as long as I can...".

Knowing that we always need someone to stay, sometimes we also have a big intent to stay for someone, although we didn't know whether we stay for the right person or not. It just liked a gambling. We played and be prepared for the worst while everything turned into wrong. But the real problem was How long we could stay for someone?
We always have a limit for everything. In some cases, for something like waiting or staying, the limit would getting blurred. 
Sometimes we keep trying to stay, even when we get hurt. And again, no matter how much you hurt, and get hurt by, you still couldn't give up and go on. Because, the pain of your wound was more acceptable than his wound while you left. But, always remember that :
There would be a time for everything. 
So, before the time has come, I would stay by your side, as long as I can. Hearing you voice when you called, listening to your complains, helping you to prepare your futures, cheering you up for days, planning some kind of business or vacations, taking care when you needed, sharing the problems with you, always be there when there were no one to stand by you, and always doing my best to fulfil your needs.
But, if the time has come, and I couldn't stay, promise me that you would always be happy. Because your smile would warm the people you loved, your laughs would brighten the day, and everything about you would be the best thing that happened to me.
If we're not meant to be, I wished that our next separation would feel better, without leaving too much pain just like before. And for now until that time, I would give my best for you, as long as I can.

Hi, for this rainy afternoon, I wished you're okay there... :)
Continue reading As Long As I Can

4.4.14

Dikejar Deadline

Saya nggak pernah berpikir untuk "membunuh" kesenangan saya dalam men-design sesuatu. Tapi ternyata, kesibukan dan kerjaan yang menggunung hampir membuat saya melupakan dunia design.

Sejak mulai kerja, dunia saya hanya berputar di ribetnya mengurusi murid-murid yang lumayan susah diatur, pelajaran yang kadang nggak saya sukai, kerjaan tambahan untuk mengerjakan raport tiap akhir semester, dan memikirkan seribu cara buat curi-curi waktu demi ngeblog. And, I'm almost fed up, sampai suatu hari, entah-kenapa, banyak tawaran design yang datang.

Tawaran pertama dari guru di sekolah yang meminta saya ikut mengelola majalah sekolah sebagai layouter. Karena punya basic menjadi layouter saat SMA dulu, saya setuju dan lumayan semangat untuk mengerjakannya. Belum selesai mengerjakan semua layout, tawaran lain datang dari salah satu member BE, Elang. Dia menawarkan saya buat ikut dalam redaksi e-magz dari suatu komunitas sebagai graphic designer. 

 
Beberapa hasil layout e-magz

Dua tawaran design berhasil membuat saya nggak tenang karena selalu dikejar deadline. Ribet juga saat harus bagi waktu antara mengajar, me-layout majalah sekolah, dan menyetor design untuk e-magz. Semua kerjaan design itu benar-benar membuat saya berusaha keras melatih otak kanan. Tiap halaman baru dalam layout akan butuh satu ide kreatif yang bisa membentuk halaman itu jadi menarik buat pembaca. Tapi justru disitulah hal yang menyenangkannya. Rasanya senang saat bisa menemukan dunia design lagi setelah sempat menghilang karena banyak hal.

  
Proses layout majalah sekolah yang nggak selesai-selesai...hikss

Sialnya, sejak otak kanan dipaksa untuk berpikir kreatif, otak kiri jadi kehabisan ide sehingga kurang produktif. Blog jadi sepi selama dua mingguan, pengen bikin postingan tapi ribet dengan ini-itu, dan ke(banyak)an alesan lainnya. Yah, sepertinya saya perlu belajar untuk menyeimbangkan kerja otak kanan-kiri, biar tetep bisa ngeblog meski dikejar deadline design... hahaha.

Continue reading Dikejar Deadline

19.3.14

Roller Coaster di Asem Manis Cinta

Kenapa judulnya dibuat "roller coaster"? Maksudnya bukan roller coaster beneran sih. Alasannya, karena buat saya, sensasi baca cerita di buku ini sama persis dengan sensasi naik roller coaster. Atau lebih tepatnya...roller coaster perasaan. Dari mulai senyum, bahagia, ngakak, nyesek, miris, bahkan sampai sedih-se-sedih-sedih-nya. *ribet.

No expression setelah ber-roller-coaster... *halah

Yup, buku Asem Manis Cinta ini berisi 12 cerita dari member sebuah komunitas personal blogger, yaitu Blogger Energy (BE). Pertama buka buku ini, rasanya nyess banget saat baca kata pengantar berisi sejarah berdirinya komunitas, perjuangan buat menerbitkan buku ini, ucapan terima kasih buat semuanya, dan ungkapan kerinduan ranger BE terhadap sang pendiri BE, yaitu Nico. *tsahh...

Continue reading Roller Coaster di Asem Manis Cinta

16.3.14

Things They Need

Karena terlalu sibuk mengejar mimpi atau larut dalam dunia pribadi, kadang kita melupakan keberadaan orang terdekat, entah itu orang tua, keluarga, maupun sahabat. Orang terdekat yang selama ini selalu ada buat kita, yang berada di "balik layar" segala pencapaian kita, yang selalu kita cari saat menghadapi masalah berat, yang bisa membuat kita merasa bahwa everything will gonna be okay, dan yang udah banyak mengalah demi menuruti ego kita yang besar.

Mereka berusaha bersikap baik-baik aja seolah nggak membutuhkan kita. Padahal sebenarnya, mereka menahan diri untuk sebisa-mungkin "nggak mengganggu" kita dengan berbagai "permintaan kecil"nya. Iya, mereka nggak butuh barang mahal, prestasi selangit, maupun hal-hal besar lainnya dari kita. Mereka cuma butuh perhatian melalui sedikit waktu yang bisa kita luangkan untuk sekedar menanyakan kabar dan menemani ngobrol. Sayangnya, disaat kita over-sibuk, waktu seakan menjadi hal tersulit yang bisa kita berikan. Sehingga, kadang kita lebih memilih mengeluarkan uang untuk membelikan mereka barang mahal, ataupun menjanjikan sesuatu yang belum tentu bisa kita penuhi.
Tapi masalahnya, kadang barang pemberian maupun janji-janji itu nggak bisa menyembuhkan kekecewaan mereka akan kurangnya perhatian dari kita. Sedangkan kita pun seolah nggak peduli dan tetap mengejar kesibukan diluar sana.
Seharusnya kita sadar, disaat kita mati-matian mengejar target kesibukan, mereka sibuk menahan diri untuk nggak merepotkan. Disaat kita sibuk mengurusi dunia pribadi, mereka sibuk menjaga agar dunia pribadi kita tetap nyaman tanpa gangguan. Sementara disaat kita sibuk memberikan cinta dan perhatian untuk orang diluar sana, mereka yang terdekat berusaha sabar menunggu cinta dan perhatian dari kita. Dan, suatu saat jika kita udah kehabisan waktu karena terlalu sibuk, mungkin mereka juga udah kehabisan kesabaran untuk mempedulikan kita.
Kita mungkin nggak akan tahu apa yang sebenarnya mereka butuhkan selama mereka nggak mengatakannya. Tapi kalau kita benar-benar peduli pada mereka, kita akan tahu dengan sendirinya. Petunjuk, kode, maupun sikap sekecil apapun dari mereka akan sangat berarti, jika kita mau memberikan perhatian dengan sepenuh hati.
Kita bisa terlalu sibuk mengejar mimpi dan dunia pribadi, tapi jangan sampai lupa bahwa banyak orang terdekat yang butuh hal-hal kecil dari kita, namun bisa sangat berarti buat mereka.

posted from Bloggeroid
Continue reading Things They Need

11.3.14

,

Malang Post M-Teens Competition 2014

Acara ini berlangsung tanggal 25-27 Februari 2014 di Aula Skodam Brawijaya, Malang. M-Teens Competition merupakan acara khusus remaja yang diadakan harian lokal Malang Post. M-Teens terdiri dari berbagai macam lomba keren dan diikuti oleh siswa-siswi SMP-SMA/SMK di kota Malang.

Karena kebetulan nggak ada jadwal mengajar di hari kompetisi, maka saya rajin datang ke acara untuk berburu foto dan... menjaga murid-murid. Iya, sekolah mengirim perwakilan murid-murid untuk lomba mading kategori SMA/SMK yang berlangsung selama tiga hari penuh. Saya stay disana di hari pertama dan kedua, dari jam 09.00 sampai jam 21.00.

Tema mading kompetisi adalah "Favourite Movies", dan dari sekolah, kita menggunakan tema "The Last Samurai". Mading berbentuk semacam gerbang menuju istana, dengan dekorasi atribut samurai lengkap dengan panji-panji perangnya di bagian depan, bunga sakura plus lampion di bagian samping, dan kolam serta perahu perang di bagian belakang.

 Penampakan mading sekolah : The Last Samurai

Continue reading Malang Post M-Teens Competition 2014

8.3.14

Latepost Event

Judul postingannya berasa maksa banget. Tapi ya, intinya ini adalah postingan yang telat dipublish gara-gara hasil jepretannya menumpuk di kamera dan baru sempat diambil. Rencananya dibikin satu post tiap event, tapi karena udah kelamaan sehingga mulai basi.., yah di-mix aja jadi satu postingan. 

Beberapa minggu lalu, saya kebanyakan datang ke event-event yang ada di Malang. Mulai dari event 3030, cosplay, dan...acara M-Teens Malang Post. Untuk acara 3030, karena udah ada yang pernah bahas di postingan blognya disini, saya cuma posting beberapa foto yang didapat. Cuma dikit, karena selebihnya jadi lupa daratan dan keenakan nonton pertunjukan drama musikal.

Gerbang masuk 3030, tenda, pertunjukan drama musikal, dan laser

Selanjutnya, acara cosplay atau lebih tepatnya acara kebudayaan Jepang yang diadakan di Dome UMM Malang. Saya datang ke acara itu bareng anak BE yaitu "Si mata kodok", alias Rizky. Ditengah perjalanan ke lokasi acara, kita kehujanan, dan hujan itu deres-banget. Kita sampai di lokasi dengan keadaan yang basah kuyup. Saya cuma dapat sedikit foto karena udah kehilangan mood dan kehabisan baterai.

semacam cherrybelle versi cosplay, pirates, maid, dan cosplayer lain

Event M-Teens Malang Post rencananya akan saya buat untuk next post. Nggak saya gabungkan disini karena ada beberapa hal yang harus dibereskan terlebih dahulu. hahaha...
Continue reading Latepost Event

4.3.14

We Will be Fine

It has been a long time since that moment. We never meet up for months. Time flies, people change. So did us, and our talks.

We talked about life. About the fate that knock us down even when we put much effort to flow up. About how hard we stand back up when everything turned into wrong. About the chances that we missed while we choose the other possibility.

We talked about dreams. About the failure when things didn't go in the way that we wanted to. About dreams that we left for some reasons. About kind of projects that we're working on. About some plans of working in big cities to get a better life. About the salary that must be saved for future.

We talked about friends. About the one who left their profitable job. About the people who continued their study. About the couple who entered their marriage level. About the others that still stuck in their positions.

We talked about emotions. About something that we need to calm us down. About some ways to manage our mind, feelings, and stressful conditions. About the needs of keeping for never falling too deep. About the things that must be prepared to face some kind of losing and separation.

We talked about happiness. About the one who deserve to share our happiness with. About how strong we could be, just because of someone's presence. About the way of being happy in our own. About how to put a smile on people that we loved. About being a reason of their happiness.

Ya, we grew up through the things we passed. We moved into some deeper talks. It would be hard to live in this age, but still believe that we will be fine. Because we were too strong to give up, right...?


posted from Bloggeroid
Continue reading We Will be Fine

28.2.14

Love of The Other Way

Ada kutipan :
Men fall in love with what they look, women fall in love with what they hear. That's why women wear make up and men lie.
Umumnya bisa dibilang kutipan itu cocok dengan kenyataan. Kebanyakan para cowok menentukan standard cantik untuk pasangannya, dan cewek menginginkan cowok yang pintar ngomong, atau lebih tepatnya... pintar nyepik. Karena hal itu, maka cewek berlomba mempercantik diri dengan make up, dan cowok berbohong demi bisa ngomong manis di depan ceweknya.

Kalau standardnya seperti itu, bisa dibilang, orang yang paling mencintai kita adalah yang cantik atau yang pintar berkata-kata manis. Lalu, gimana dengan cewek yang merawat diri tapi nggak cantik, dan cowok yang punya masalah dalam mengungkapkan perasaan?

Secara nggak langsung, kita sering punya standard tentang bagaimana seseorang harus mencintai dengan cara yang kita inginkan. Cowok sering merasa sangat dicintai saat pasangannya dandan habis-habisan, sedangkan cewek akan merasa sangat dicintai saat pasangannya berkali-kali mengucapkan kata cinta. Standard itu yang justru membuat kita terpaku dan nggak menyadari cara yang lain dalam mencintai kita.

Kita bisa punya tipe dan standard, tapi di kenyataan, cinta bukan hanya sekedar berputar di dua hal itu. Cinta lebih ke penerimaan, atau keikhlasan menerima pasangan diantara pilihan lain yang lebih baik. Kita bisa mendapatkan pasangan lain yang lebih sempurna. Lebih cantik, pintar, romantis, dll. Tapi untuk mendapatkan pasangan yang lebih bisa "mengurusi" kita, belum tentu.
Just because they didn't love you with the way that you wanted to, doesn't mean that they didn't love you with all they have.
Cewek mungkin sangat mengusahakan untuk terlihat cantik, walaupun hasil usahanya nggak terlihat. Tapi bukankah dengan penampilan rapi dan nggak terlalu menarik perhatian cowok lain itu cukup untuk membuat pasangannya merasa tenang..? Sedangkan cowok akan mengusahakan untuk sering bilang cinta, walaupun kadang lupa dan malah banyak ngobrol tentang hal lain. Tapi bukankah dengan sebuah pelukan udah cukup untuk menjelaskan perasaannya..?

Jika kita bisa melihat dari sisi yang berbeda, kita akan tahu bahwa cewek yang nggak terlihat cantik dimata orang lain punya cara mencintai lewat perhatian, kesediaan untuk menemani dalam kondisi apapun, dan kesabaran selama "mengurusi" kecuekan pasangannya. Cowok yang bermasalah dalam mengungkapkan perasaan punya cara mencintai lewat sikapnya saat mengusahakan untuk ketemuan, atau menyempatkan membalas pesan dengan singkat ditengah kesibukannya, dan ketelatenan dalam mendengarkan keluhan, cerita, maupun omelan pasangannya.

Cara mencintai yang berbeda memang kadang sulit untuk kita pahami. Tapi, jika terbiasa menerima cara mencintai itu, kita akan tahu bahwa mereka juga punya cinta yang besar buat kita. Bahkan mungkin lebih besar dari yang kita tahu.

Pada akhirnya, cinta butuh kemampuan kita untuk melihat dan memahami cara mereka dalam mencintai, lebih dari sekedar cantik fisik ataupun omongan manis. So, open your eyes, explore your mind, look from another side, and just feel all the love around you.

*postingan terakhir di bulan februari yang... spesial buat kakak-kakak cantik yang mau menikah...

posted from Bloggeroid
Continue reading Love of The Other Way

20.2.14

Things Happened Behind The Hatred

Pernah membenci orang sampai segininya..? Atau pernah dibenci orang sampai segitunya...? Hmmm... postingan ini terinspirasi dari curhatan beberapa orang, dan dibuat untuk siapapun yang pernah dilukai dan membenci, maupun melukai dan dibenci... *ribet
Menghilanglah dari kehidupanku...
Enyahlah dari hati yang telah hancur...
Kehadiran sosokmu kian menyiksaku...
Biarkan disini ku menyendiri...
                        Rocket Rockers : Ingin Hilang Ingatan
Mungkin potongan dari lirik lagu diatas bisa menggambarkan betapa besarnya suatu kebencian orang lain terhadap kita, dan sebaliknya. Kebencian itu udah merupakan konsekuensi dari perlakuan buruk kita pada orang lain, khususnya orang yang dekat dengan kita. Perlakuan orang sebagai akibat dari kebencian pun bisa bermacam-macam. Ada yang langsung block twitter, unfriend facebook, del-con bbm, nggak angkat telepon, nggak bales sms, bahkan sampai nggak mau menyapa kita saat nggak sengaja bertemu. Atau yang frontal semisal mengumbar kegalauan di status facebook, nyindir lewat mention-no mention di twitter, cuma "read" tapi nggak "reply", bales sms se-singkatnya, judes saat ditelepon, atau pasang muka nggak enak tiap berpapasan.

Kadang, yang dibenci juga nggak terima diperlakukan seperti itu. Mereka mengatakan bahwa si pembenci itu nggak-dewasa, labil, konyol, lebay, dll. Dan biasanya, mereka tetap ingin diperlakukan dengan baik seperti dulu. Padahal mereka nggak tahu kalau...

Continue reading Things Happened Behind The Hatred

19.2.14

Tiring Point

There was a time when you felt so tired. You wanted to go out, but the bed hugged you tight. The pain in your head went worse while your mind just couldn't stop thinking. Then you laid down with a hand covered your eyes up.

You closed your eyes, hoped that darkness would calm you down. The shadow of every moments were showing, the things that you have been forgotten would come again.

You remembered everything. About the papers that you haven't submitted, the courses that you took, the upcoming test, the farewel with girls, the delayed meetings, and... that forbidden memories.

The places, the moments, the smells of wet soil, cloudy sky, and the rain that fell just left a kind of emptiness, in the hole of your heart. There were some kind of uncomfortable feelings. You knew it, but you kept busy with your business until the pain ruined all over your body.

You realized, no matter how hard you tried, you just couldn't. You couldn't force yourself to be happy. You couldn't erase that uncomfortable feelings easily. You couldn't lie to yourself that you weren't okay. You couldn't pretend that everything was fine, but deep inside, it was so messed up since the first of this month.

Then you thought that you must turned your phone on, and shared your problem with someone, or took a day off to spend the time inside your home. Because you knew, that you would be better while you decided to take one of them, or both of them.

But now, all that you could do is take a deep breathe, calmed yourself down, and wish that everything would be fine. You wished the time would fly faster, took you out to the end of this month while you woke up in the next morning.

posted from Bloggeroid
Continue reading Tiring Point

14.2.14

You and Me

Suatu hari, saya iseng beli papercraft wedding. Setelah selesai menggunting, menempel, dan memasang, papercraft siap untuk dijadikan objek.

Beberapa bulan berlalu, saya terispirasi postingan dari mymilktoof.blogspot.com dan berniat bikin kumpulan foto yang ada teks ceritanya. Setelah berminggu-minggu nggak menemukan teks yang sesuai, saya kepikiran untuk menggunakan lirik dari lagu you and me milik Lifehouse.

Alasannya, yah karena sejauh ini, lagu itu yang bisa dikonsep buat bikin foto yang sesuai. Rencananya, tiap foto menggunakan satu baris lirik lagu. Tapi karena beberapa hal, jadi ya...nggak semua baris bisa dibikin fotonya. Dan nggak setiap foto sesuai dengan lirik lagunya. *ribet.

Selain itu, yah mumpung bulan Februari yang (katanya) merupakan bulan penuh cinta, saya jadi kepikiran untuk publish postingan bertema cinta. Terlepas dari valentine atau nggak, buat saya emang bulan Februari adalah bulan yang "beda"Bahkan saya pernah bikin istilah "lovebruary" sebagai cover facebook sekitar bulan Februari 2012 dulu. Dan bikin istilah "forbidden february" di tahun 2013. Iya, beda kan... (pernah) sweet banget, dan (pernah) bitter banget. *malahcurhat.

Oiya, nikmati fotonya sambil mendengarkan lagunya disini dan klik tombol listen. Biar lebih "berasa".

Song title : you and me, by : Lifehouse

Continue reading You and Me

3.2.14

,

Happy Lunar New Year !

Happy lunar new year, everyone ! Dapat salam dari barongsai unyu yang lagi mencari bola kayu mainannya. Nih...

 Hey, the wooden ball was on your right side...

Oke, ceritanya, sejak beberapa minggu sebelumnya, saya udah mengincar tanggal 31 Januari sebagai waktu untuk berburu foto dari event Fortune of The Wooden Horse yang diadakan Matos (Malang Town Square). Acara berlangsung di halaman depan Matos, dan kesan pertama yang saya dapat sesampainya disana adalah... Astagaa.. super-panas dan super-rame. Lautan manusia udah memenuhi lokasi dengan segala atribut berwarna merah.

Continue reading Happy Lunar New Year !

1.2.14

Fight or Flight ?

Saya menemukan kalimat fight or flight ini saat blogwalking ke blognya nabila disini. Dan beberapa detik kemudian, saya menemukan ide untuk membuat postingan yang berdasarkan point of view pribadi dari kejadian yang biasa saya temui.

Dalam hidup, ada kalanya kita "terdampar" di jalan kehidupan yang nggak sesuai dengan kemauan dan impian kita. Misalnya : Pengennya kuliah di kampus A, tapi diterima di kampus B. Pengennya masuk jurusan IPA, ternyata masuk IPS. Pengennya kerja sebagai apa, ternyata keterima kerja sebagai apa... *halah

Nah, kalau udah begitu, biasanya awalnya kita akan mencoba untuk beradaptasi dengan anggapan bahwa inilah takdir yang harus dijalani. Then, time will show everything, wether we choose the wrong way or not. Ada yang berhasil beradaptasi lalu menikmati jalan hidupnya, ada juga yang malah frustasi dan menyesal karena nggak mengambil kesempatan untuk "banting setir" dari jalan hidupnya.

Mereka yang berhasil beradaptasi adalah yang memilih fight. Mereka memutuskan untuk berperang menghadapi apa yang ada didepannya. Meskipun merasa bahwa ada di medan perang yang salah. Nekat..? mungkin. Yang ada di pikiran mereka hanyalah berjuang, menerobos, dan melawan demi mempertahankan posisinya di keadaan yang (sebenarnya) nggak mereka inginkan, sampai mendapatkan zona aman (menurut orang lain). Bahagia...? butuh waktu. Karena kenyatannya, akan butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya di keadaan semacam itu.

Sedangkan mereka yang "banting setir" adalah mereka yang memilih flight. Mereka memutuskan untuk keluar dari jalan kehidupan yang ada, demi mencari jalan lain sesuai keinginan mereka. Pengecut...? Nggak selalu. Mungkin mereka adalah orang-orang yang tahu diri. Maksudnya, mereka sadar dengan potensi yang dimiliki. Mereka sadar bahwa nggak seharusnya berada di medan perang yang nggak bisa dimenangkannya. Mereka lebih memilih untuk flight, dan saat menemukan jalan yang tepat, mereka akan fight habis-habisan. Karena disanalah medan perang sesungguhnya yang bisa mereka menangkan. Bahagia...? umumnya sih pasti. Sesulit apapun keadaannya, kalau berada di kondisi yang disukai dan dinginkan, biasanya mereka akan tetap bersemangat untuk menghadapi semuanya.
Ada hal-hal yang nggak bisa dibeli hanya dengan materi atau keadaan sebagus apapun. Ada hal-hal yang akan sulit untuk benar-benar bisa diikhlaskan. Kebahagiaan, kepuasan batin, dan ketenangan hanya akan bisa didapat dari keikhlasan. Sedangkan logikanya, kita akan cukup sulit untuk bisa benar-benar ikhlas di keadaan yang nggak-pernah kita inginkan.
Ada harga yang harus dibayar untuk sebuah pencapaian. Ada pengorbanan yang harus direlakan untuk sebuah pilihan. Senyum orang-orang di sekitar, dan reward yang didapat seringkali membuat seseorang bertahan atau enggan meninggalkan keadaan pahit yang nggak diinginkannya. Sedangkan keinginan untuk mencapai ketenangan dan kebahagiaan sebenarnya lah yang membuat seseorang berani untuk keluar dari jalur, lalu mencari dan berjuang di jalur lain yang sesuai keinginannya.

Jadi, yakinkah untuk bertahan demi bahagia di keadaan yang nggak diinginkan...? Atau mulai berpikir untuk mencari jalur lain dimana kita seharusnya berada...?
Continue reading Fight or Flight ?

27.1.14

Parade Pangan Nusantara [2/2]

cerita sebelumnya >> Parade Pangan Nusantara [2/2]

Lanjut... Isi tenda-tenda itu sebenarnya adalah spot utama dari event ini yaitu pameran produk unggulan Indonesia, dari sponsor dan dari tiap daerah. Mulai dari fresh market, produk-produk herbal, obat pembunuh hama, dan pupuk pertanian.

Pameran produk unggulan

Ditambah pameran alat-alat pertaniannya. 

Pameran alat-alat pertanian

Disini, stan tiap daerah di-design seunik mungkin dengan maskot, ciri khas, dan produk unggulan mereka masing-masing. Produknya bisa berupa makanan, baju, perhiasan, tanaman, dan kebutuhan pokok sehari-hari.
Continue reading Parade Pangan Nusantara [2/2]

23.1.14

Day 29 : A World Through Words

The 29th theme of the challenge was about the reasons of blogging. I had been inspired by kak keven to do blog because of fixing the traffic jam in my mind...and in people's mind.

In life, there were much problems that we did understand, but we just couldn't get the idea of making solutions. And there were people who have a problem of telling what's on their mind. There were the "traffic jam". So, I blogged to solve the problems. By some articles, I wished people would say "ya, that's the point" when the topics related to their problems.

Besides, I found a header that said "a world through words" above the picture. I thought that blog was using to discover the "another" world about people's life. We could know the other people's side of life, the interesting things in other places and countries, and the way people manage their problems by just reading their posts. We could choose to be what we wanted to. We could be someone different with our real life's. We could make our new world that we wanted to, just by making the words in our blogs.

And for me, blog was become my world. I could share about life, mind, passion, and everything that I wanted to. So, a blog could be a world through words, right...?

posted from Bloggeroid

Continue reading Day 29 : A World Through Words

20.1.14

,

Parade Pangan Nusantara [1/2]

Acara ini berlangsung tanggal 15-19 Januari di Lapangan Rampal, Malang. Konsepnya, entah-kenapa jadi semacam mix and match. Yang paling menarik perhatian dari event ini adalah.... peralatan tempur dan seragam TNI AD, AL, AU.


LL-2904 milik TNI

Dekat parkiran pintu masuk, pengunjung akan disambut oleh pesawat LL-2904 yang jadi spot unggulan untuk berfoto-foto. Baru selesai motret di sesi-dadakan bersama pilot, pesawat, dan fotografer lain, pesawat langsung diserbu oleh banyak pengunjung yang ingin berfoto.

Continue reading Parade Pangan Nusantara [1/2]

14.1.14

,

Asia Book Fair 2014

Setelah beberapa tahun vakum dari acara festival kebudayaan Jepang semacam ini, akhirnya mau-nggak-mau, saya datang ke acara ini demi menghasilkan foto-foto yang bagus. Acara Asia Book Fair 2014 berlangsung pada tanggal 11-12 Januari 2014. Isi acaranya....cosplay, dance cover, dan pameran buku murah.

Pertama kalinya datang dan bawa kamera DSLR sendirian, rasanya....ribet. Banyak masalah saat mau-nggak-mau harus menggunakan setting manual pada kamera karena cahaya disana nggak mendukung buat menggunakan auto. Hasil fotonya pun banyak yang kacau balau. Bagaimanapun, saya masih sangat-newbie, dan setting manual berasa sangat-sulit. Akhirnya, banyak hasil foto yang nggak-terselamatkan gara-gara backlight (semacam...background terlalu terang sehingga wajah objek menjadi terlalu gelap), misfocus (nggak-fokus, banyak foto yang nge-blur), noise, dan banyak kesalahan teknis lainnya. Kecewa dan sempat badmood saat ngelihat hasil foto, tapi se-enggaknya bagus buat pengalaman biar lebih rajin belajar dan lain kali bisa lebih baik lagi. So, just enjoy the photos... 

sakura and paper crane : welcome to the event...
Continue reading Asia Book Fair 2014

13.1.14

Day 27 : Inspiring

This 27th day theme was about people who inspired us. In my life, there were the inspirator :

Hiruma
Well, he was just a fiction character of eyeshield 21 comic. He was too smart with cool style. I was inspired by the way he handled his team, the way he cleared the problems, the way he hide his weakness then show his strength, and the way he looked cool while deep inside, he was worried of something. Sometimes I used hiruma's way for handling my class.

People's around me
Family, best friend, and people's around me was a big inspiration for me. It leads me to be a better person by giving some motivations through the best or worst way. But I knew that it would be worth for this life, someday.

posted from Bloggeroid

Continue reading Day 27 : Inspiring

10.1.14

Hampa

Ada ratusan orang di sekitar kita, jutaan orang baru di satu kota, dan triliyunan orang di dunia maya yang bisa mengisi dunia kecil kehidupan kita dengan banyak hal menarik. Tapi entah kenapa, cinta mampu membuat dunia kecil kita hanya berputar di satu orang, satu sosok yang kita cintai.

Keberadaan sosok itu mampu membuat semuanya menjadi menarik, membuat kita selalu tersenyum dan bahagia dalam menghadapi apapun. Dan saat sosok itu nggak ada, semuanya akan berakhir di satu keadaan, yaitu hampa.

Perasaan hampa bisa dipicu oleh suatu hal yang sederhana. Sesederhana saat aku melihat kamu yang berjalan semakin jauh meninggalkanku, saat menyadari bahwa ada sosok lain yang mampu membahagiakanmu disana, saat melewati tempat yang biasa kita datangi berdua, tapi nggak ada kamu disana, atau sesederhana saat melihat notifikasi whatsapp yang sepi tanpa chat dari kamu, misalnya.

Kadang perasaan hampa membuat kita nggak bisa menikmati apapun di sekitar kita. Semuanya terasa kosong, walaupun ada banyak sosok lain yang bisa menghibur kita. Ironisnya, pada akhirnya kita akan sadar, bahwa seseorang yang bisa membuat kita merasa hampa adalah orang yang sama yang mampu menghilangkan kehampaan itu.

Iya, kehampaan pun bisa hilang dengan cara yang sederhana. Sesederhana saat kamu bisa menyempatkan waktu untuk menemuiku di sela-sela kesibukan yang padat, saat menyadari bahwa kamu disana juga merasakan kehampaan yang sama, atau saat ada chat balasan singkat dari kamu di whatsapp, misalnya.

Dan cara yang paling sederhana adalah dengan saling menyadari bahwa sejauh apapun kita terpisah, kita masih tetap berada di bawah langit yang sama, masih dengan perasaan yang sama, masih akan saling membutuhkan, masih akan selalu ada saat salah satu dari kita membutuhkan, dan masih menunggu keajaiban takdir yang bisa membuat kita kembali bersama.

*terinspirasi dari satu episode di suatu sinetron remaja... *efek kebanyakan nonton sinetron...
posted from Bloggeroid
Continue reading Hampa

6.1.14

Ready-Set-Hut 2014

*ready-set-hut : merupakan istilah yang digunakan dalam American Football sebagai tanda dimulainya permainan antar tim yang bertanding. (sumber : komik eyeshield 21)

Setelah galau gara-gara tema warna blog yang baru, akhirnyaa...here we go again. Tahun baru 2014, dengan tema baru simply fresh. Saya udah menyiapkan banyak target di tahun ini. Dan untuk mewujudkan semua itu, saya juga udah menyiapkan perangkat pendukungnya... *halah

cover fb dengan tema blog baru sebagai ajang promosi...lalala..

New theme, simply fresh
Sehubungan dengan color theme blog yang baru, I wanted to make a better blog. Yang dimaksud better adalah dengan membuat postingan yang bermanfaat, nggak hanya enak dibaca, tapi juga harus bisa membuka point of view dari semua readers blog ini. Jadi, yang harus disiapkan adalah :
  • Mengurangi posting bertema galau, curhat, dan masalah pribadi lainnya. 
  • Mengecek setiap kata dalam postingan sebelum di-publish agar sebisa-mungkin nggak menimbukan salah paham yang fatal buat readers.
  • Konsep blog dari yang awalnya hanya"sebagai sarana curhat melampiaskan uneg-uneg" akan ditambah konsep lain yaitu "sebagai sarana untuk menginspirasi dan membuka point of view yang baru dari suatu masalah".
  • Menambahkan suatu motivasi, inspirasi, atau some kind of wise words di tiap postingan.
  • Mencuri-curi waktu di sela kesibukan buat ngontes, ngikut giveaway, lomba cerpen, ataupun bikin artikel yang bermanfaat.

Continue reading Ready-Set-Hut 2014

2.1.14

#ckptw

Oke, postingan ini terinspirasi dari kata "#ckptw" yang sering dipake anak-anak Sidoarjo yang habis ikut kopdar di Malang (atau entah dari mana asalnya kata itu). #ckptw berarti "cukup tahu". Ya, dipikir-pikir, kadang kita perlu bersikap "cukup tahu" untuk beberapa hal.

Kita perlu bersikap #ckptw untuk hal-hal yang nggak bisa kita raih, tapi bisa diraih oleh orang-orang dekat di sekitar kita. Bukan karena kita menyerah, atau iri dengan keberhasilan mereka. Tapi supaya kita belajar untuk mensyukuri apa yang kita raih dan kita miliki, nggak hanya terpaku pada apa yang dimiliki orang lain.

Kita perlu bersikap #ckptw saat sadar bahwa kita nggak akan bisa memenuhi ekspektasi orang lain tentang diri kita. Bukan karena kita keras kepala dan nggak mau berubah. Tapi karena kita tahu, bahwa dengan berusaha memenuhi ekspektasi orang lain secara terus menerus, kita nggak akan pernah bisa menjadi diri sendiri. Karena kita harus tahu, bahwa those who mind don't matter, and who matter don't mind. Dengan hal itu, kita akan tahu siapa yang benar-benar bisa menerima keberadaan kita, dan siapa yang berusaha membentuk diri kita agar sesuai dengan ekspektasi pribadinya.

Kita perlu bersikap #ckptw saat menyadari bahwa nggak semua orang akan berekspektasi sesuai apa yang kita harapkan. Tiap orang punya ekspektasi masing-masing saat menghadapi tiap hal, termasuk saat melihat diri kita. Mereka mungkin akan sering salah menilai kita, tertipu dengan first sight kita, atau mungkin salah mengerti tentang sikap dan kepribadian kita. Bukan karena kita nggak mau membuat mereka mengerti. Tapi karena kita sadar bahwa kita nggak akan bisa mengendalikan ekspektasi mereka yang terkadang berkembang sangat cepat.

Kita perlu bersikap #ckptw terhadap masalah orang lain saat kita nggak dimintai pendapat mengenai masalahnya. Kita hanya harus mendengarkan, dan menganggap bahwa mereka bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, tanpa bantuan maupun solusi dari kita. Bukan karena kita nggak mau membantu mereka. Tapi karena kita sadar bahwa mereka adalah pribadi dewasa yang punya cara masing-masing dalam menyelesaikan masalahnya, bahkan (mungkin) tanpa bantuan dari kita.

Ya, kadang kita perlu bersikap #ckptw dengan cara diam saat menghadapi hal-hal tertentu. Bukan karena kita nggak peduli atau nggak care, tapi karena kita sadar bahwa justru sikap diam itulah bentuk kepedulian terbaik yang sebenarnya mereka butuhkan, dan kita butuhkan untuk meredam keadaan.

Continue reading #ckptw